Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Masa-Masa Awal Kehidupan

Gambar
Senin pagi di bulan Januari 1997 tertanggal 17 itu bermula di pinggiran Pegunungan Timur, Kampung Kosarek. Sebagaimana hari senin biasanya. Aku di lahirkan di sana dan aku mengenal baik hiruk-pikuk kehidupan di tempat itu. Terdengar suara anak-anak yang bermain di jalan bercampur dengan riuhnya salakan babi-babi dan anjing-anjing serta ayam-ayam. Aku sedang menikmati mandi seninan ku di atas loyang yang halus di dapur rumah petak kami. Kami hanya mengenakan celana pendek dan baju kaos. Angin dari lembah bagian lapangan terbang yang bertiup tampaknya enggan mengenai seluruh tubuh ku saat Ibu melabkan dengan sebuah handuk bertulisan UCU.  SSB (Single Side Band) di salah satu sudut ruangan yang nyaris tanpa isi itu menambah semacam iringan untuk acara dengar-dengaran kami. Ayah mematikan SSB itu sebentar saat datang khidmat dari jam 11 terdengar dari SBB. Aku, di usia 3 tahun, lebih tertarik dengan bunyi permainan dari jalanan daripada suara SSB yang berdengung. “oh” seru ibuku sa...

Perbukitan Pinia Menyimpan Nafas Leluhur: Kampung Bersejarah di Jantung Papua

Gambar
Di jantung Papua, di sebuah tempat tinggi yang seolah menyentuh langit, terbentang perbukitan Pinia, sebuah kawasan purba yang terletak di ketinggian 3.500 meter di atas permukaan laut. Pinia dikepung oleh dua gunung agung: Inin di selatan dan Sevem di utara. Di sisi timurnya, pegunungan Fola membuka celah menuju hamparan dataran lembah Lolin, sementara ke arah barat, siluet gunung-gunung kehitaman menjulang, mengabarkan jarak dengan Lembah Baliem yang bersembunyi di balik punggungnya. Pagi hari di Pinia adalah puisi yang hidup. Matahari muncul perlahan dari celah-celah Fola, menembus kabut dan menyentuh pucuk perbukitan Mingkifu, puncak yang mengawasi Pinia dari atas. Cahaya pagi memandikan dua gunung sekitarnya dalam kemilau hangat, memantul di lembah kali Sesom, seolah sang surya menuruni tangga langit untuk menyapa bumi. Udara pagi begitu sejuk dan bersih, menggantikan dinginnya malam dengan pelukan hangat sinar mentari. Tak ada permulaan hari yang lebih indah daripada duduk sejena...