Postingan

SEMUA TENTANG KITA

Masa-Masa Awal Kehidupan

Gambar
Senin pagi di bulan Januari 1997 tertanggal 17 itu bermula di pinggiran Pegunungan Timur, Kampung Kosarek. Sebagaimana hari senin biasanya. Aku di lahirkan di sana dan aku mengenal baik hiruk-pikuk kehidupan di tempat itu. Terdengar suara anak-anak yang bermain di jalan bercampur dengan riuhnya salakan babi-babi dan anjing-anjing serta ayam-ayam. Aku sedang menikmati mandi seninan ku di atas loyang yang halus di dapur rumah petak kami. Kami hanya mengenakan celana pendek dan baju kaos. Angin dari lembah bagian lapangan terbang yang bertiup tampaknya enggan mengenai seluruh tubuh ku saat Ibu melabkan dengan sebuah handuk bertulisan UCU.  SSB (Single Side Band) di salah satu sudut ruangan yang nyaris tanpa isi itu menambah semacam iringan untuk acara dengar-dengaran kami. Ayah mematikan SSB itu sebentar saat datang khidmat dari jam 11 terdengar dari SBB. Aku, di usia 3 tahun, lebih tertarik dengan bunyi permainan dari jalanan daripada suara SSB yang berdengung. “oh” seru ibuku sa...

Nihil Biaya Kuliah, Mustahil Mahal

Gambar
Saat pertama kali menginjakkan kaki di kampus, jantung berdebar kencang. Apa yang harus dibicarakan, ketika dosen bertanya apa yang dijawab. Bagaimana berhadapan dengan kakak tingkat? Pertanyaan semacam itu menyelimuti pikiran. Apalagi kelas yang dihadapi sekarang berbeda dari yang sebelumnya. Pasti akan merasakannya saat berada di posisi ini. Baru masuk area, sensasinya berbeda. Belum lagi bangunannya, komunitas ilmiahnya dan segala dinamika yang ada di dalamnya. Akan menjadi kebanggaan tersendiri, bila mengatakan bahwa diterima dan menjadi mahasiswa di kampus idola. seperti yang muncul di SMA saat mengisi soal UN, di pojok kanan atas yang tertulis "Dokumen Negera Sangat Rahasia". Mungkin itulah rahasia yang menjadi kenyataan untuk kuliah. Biasa, itu adalah ekspresi untuk mengungkapkan hak, pilihan dan keuntungan untuk merasakan hiruk pikuk bergabung dengan komunitas ilmiah sebagai sebuah nama. Bukankah seperti itu? Tentu menyenangkan menjadi mahasiswa, apalagi lengkap denga...

Memeluk Masa Depan yang Terluka

Gambar
Sejak aku masih kelas XII SMA, aku sudah merancang mimpi-mimpi yang menjulang setinggi langit. Aku merangkai impianku dalam mimpi-mimpi yang aku desain, seperti aku pengen kuliah di luar negeri, menjadi seorang pengusaha, pengen punya stasiun Televis, punya Helikopter dan healing ke tempat-tempat yang belum terjangkau meliput dan menayangkan di TV, sekaligus melayani orang-orang yang susah dengan memberi makan, minumn, uang, pakaian dan semua mereka butuhkan, terutama senyuman, peluka, dan kasih sayang, pengen menikah dengan seorang dokter, pengen jadi seorang senator, pengen, Memang benar bahwa kebiasaan bermimpi yang indah ini menjadi rutinitas diriku untuk menetapkan cita-cita dan menggapai bintang di langit. Rasanya bangga, dengan segenggam harapan mengecap pendidikan di negeri impian yang menjadi destinasi kuliah populer luar negeri. Salah satunya adalah Israel . Meskipun tidak sebagus kampus-kampus ternama di Inggris, Amerika, Italia dan sebagainya. Ini menjadi pelabuhan terakh...

Veteran Kehidupan dalam Hiruk Pikuk Jakarta

Gambar
Meskipun aku sudah berkali-kali bolak-balik dari Papua ke Jakarta di tahun-tahun sebelumnya, namun hari Jumat 4 Agustus 2023 menjadi titik balik yang takkan pernah terlupakan dalam hidupku. Hari itu menandai awal hijrahku secara resmi ke Jakarta. Bukan untuk menetap selamanya, karena suatu hari aku pasti akan kembali ke tanah air, namun petualangan ini hanyalah untuk menapaki satu fase penting dalam perjalanan hidupku. Aku menaiki pesawat Batik Air yang take off dari Bandara Sentani menuju Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Sebuah perjalanan yang bukan sekadar melintasi wilayah geografis, melainkan juga menandai peralihan menuju babak kehidupan yang baru dengan segala risiko, harapan, dan pertaruhan yang menyertaiku. Setibanya di Jakarta, aku dijemput oleh kedua dinda Semifon bersama temannya. Dari Bandara, kami menuju kos-kosan sederhana di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Tempat itu sebelumnya telah dikos oleh abangda Simon Walilo. Di sana masih tersisa beberapa perala...

Kehidupan Selimut Awan di Eastern Mountain

Gambar
Saat trekking ke belahan bumi Cendrawasih, ada yang unik dalam menghadirkan kehidupan. Jarang terkena sinar matahari, memiliki iklim dingin, sebagian besar diselimuti awan kumulus, di atas ketinggian sekitar 4.500 meter di atas permukaan laut. Inilah karunia Sang Khalik “Kehidupan Selimut Awan” di Timur Papua. Pernahkah Anda mendengarkan kehidupan yang paling ekstrem di Papua? Inilah kawasan pegunungan Timur yang cukup menarik dan menantang. Jaraknya sekitar 63,0 km dari kota Wamena. Untuk sampai ke sana, bisa terbang dengan Helikopter, pesawat, maupun berjalan kaki selama 3-7 hari, melalui pemukiman kecil, pegunungan terjal, menyeberangi sungai dengan jembatan kayu. Sebagian besar treknya sungguh luar biasa. Trekking ke wilayah Timur tidak semudah di wilayah Barat. Dibutuhkan beberapa hari untuk mencapai desa-desa. Jalannya menanjak dan menurun, terkadang sangat dingin, disini Anda akan menjumpai banyak lika-liku. Setidaknya berpengalaman dalam lemari es, harus tangguh karena pegunu...

King Yalle Soccer Club

Gambar
Hari ini Senin 30 Mei 2022, Mewakili seluruh elemen masyarakat adat Yallenang di bumi Cenderawasih dan atas nama leluhur, tulang belulang dan semesta alam, saya mendirikan klub sepakbola asal Negeri Timur Matahari yang singkat disebut dengan nama KING YALLE SOCCER CLUB. Nama Klub : KING YALLE SC Didirikan: Senin, 30 Mei 2022 Julukan : Timur Matahari Warna Jersey : Biru Langit, Kuning Emas dan Putih Salju Footbal Owner Club : Seno R. Pusop Club Advisor : Onyy Pahabol Club  Builder : Okto Kambue Manager : Opininus Suhuniap Coach : Marinus Pusop Asisten Coach : Yanius Silak

List Lyric's Lagu

Gambar
NUBABE HAE AHA MOME TORO, AWE TOBUAP NUBABE MONA,,,, SEKEBERI WALIAKH PUAP MAKH UMAKH TANE NIMIRIBA OPSIKAHO NAREABO,,,,, TOKTANGTO WALI WAMSU.... NUBABE HAE AHA MOME TORO AWE TOBUAP NUBABE MONA,,,,, SEKEBERI WALIAKH PUAP KAL UMAKH TANE NIMIRIBA SAN LELAMANG NAREABO,,,,, KEMEPTANGTO WALI PUHU..... Reffreint : FARO KEMERO,,,,, WAMEBERI O'NA SENEPTANGTO WENE TANEAP,,,,, NUN MAKHTANGTO TANO SEKUAP AWE TOBUAP, TALA-TALA SEKAMEBERI NUNTINGEAKH NAA.... KON TINIRO TANI SIP WAMLAH

Bersama Malaikat Tak Bersayap di Pedalaman Yahukimo Papua

Gambar
Hari itu, tertanggal 19 Desember 2019 Pesawat Cessna milik maskapai  Mission Aviation Fellowship  (MAF) tipe Kodiak PK-MC K-100 yang kami tumpangi landing tepat di ujung lapangan di sebuah kampung di pedalaman Yahukimo-Papua.  Pada tepian itu dipenuhi dengan massa yang mengitari bundaran. Setelah baling-balingnya perlahan terhenti, agen yang bekerja menghampiri pesawat sembari menggengam besi dan mengaitnya pada roda. Sesegera pilot dan agen membuka pintu bagasi dan menurunkan barang bawaan kami, terdengar dari kejauhan saat melepaskan sabuk pengaman, tak sedikit bibir yang berucap menyebutkan nama ketika melihat saya menuruni tangga Pesawat.  Kala saya menepi terlihat begitu banyak lesung pipi yang terpancar karena senyuman manis mereka yang membuat hati saya terpukau pada perjumpaan itu. Selejang pesawat take off, gerombolan malaikat penghuni kawasan Paseka, menghampiriku dan memulai dengan sapaan cipika-cipiki. Melekangkan waktu yang cukup lama meninggalkan tempat...

Istana di Atas Pasir Putih, Lapangan Terbang Folmimpi Yahukimo

Gambar
Bukan mimpi juga bukan imajinasi, bila anda mendengar cerita tentang Istana Pasir Putih yang menjadi rumah bagi etnisitas Meck yang mendiami serangkaian pegunungan Inin dan Sevem di Timur Provinsi Papua, Kabupaten Yahukimo. Istana putih terindah yang satu ini memiliki keunikan dan nuansa tersendiri yang jarang diketahui kebanyakan orang di belahan bumi. Mesti diakui bahwa ternyata bumi Cenderawasih yang elok telah menyimpan begitu banyak kedalaman yang belum tergeluti. Hamparan pasir putih di alun-alun Mingkifu yang telah memukau hati para wisatawan manca negera sampai wisatawan dalam negeri yang pernah berpetualang dan menapaki jejak pasir putih di atas lapangan terbang Folmimpi. Fenomena spektakuler yang terjadi kala lahan ini di buka mula-mula untuk membuat lapangan terbang bagi penerbangan pelayanan pesawat perintis di kawasan Timur Papua. Sekejab dalam sentuhan awal tampak pasir putih yang bertebaran dalam tanah. Keunikan yang ada di tempat ini merupakan karya alam, karena tanah d...

Ada yang Tahu? Julukan "Nasi Krais" yang Paling Terkenal di Kota Wamena

Gambar
Yang pernah merasakan hiruk-pikuk kehidupan Wamena atau Negeri yang kerap di sapa kota kenangan, pasti bakalan tahu ! Kalo 'Nasi Krais' adalah julukan yang paling familiar di Lembah Baliem. Sebenarnya saya pun tidak banyak mengetahui kausa dan pemicu munculnya sebutan 'Nasi Krais' kala itu. Tetapi, julukannya pernah menggema dan tersohor ketika menjalani kehidupan semasa kecilku di Kota Wamena. Mungkin bagi yang pernah menjalani kehidupan di tahun-tahun 2000-2010 ke atas pasti tahu persis sebutan 'Nasi Krais'. Karena julukan ini diidentikkan dengan "Seekor Tikus dan Beras".  Dewasa ini, kedengarannya macam sebuah lelucon... Iya, memang boleh dikata seperti itu. Walaupun 'Nasi Krais' yang dulunya lazim di ungkapkan, kini sudah menjadi asing. Kononnya, hampir separuh wilayah kota Wamena di huni oleh sekelompok spesies  (Rattus rattus)  atau sering dikenal dengan sebutan Tikus Rumah.  Jenis Tikus Rumah ini adalah hewan pengerat biasa yang mudah di...

Lihat Mesin Tik, Jadi Teringat Ayah

Gambar
Saat melihat  Mesin Tik  ini, saya jadi teringat ayah, sepulang sekolah pasti kedengaran bunyik tok,,, tok,,, tok,,, pokoknya berisik bangat, di salah satu sudut ruang kerja, yang diapik sebaik mungkin. Bila tidak bermain diluar rumah, saya lebih menyibukan diri dengan membantu ayah mengatur dan menyisipkan kertas putih dan kertas karbon hitam diantara silinder  (platen)  dan meja kertas di Mesin. Meskipun untuk pemula pada waktu itu, memang yang paling rumit. Tapi ayahku sudah terbiasa dan maestro dalam mengoperasikan  Mesin Tik . Masing-masing tombol di papan ketik akan mencap permukaan kertas. Jadi ayah selalu menekan cukup keras supaya huruf-hurufnya muncul dengan jelas. Bila mengetik agak perlahan maka huruf-hurufnya terputus-putus dan tidak terlihat dengan jelas. Pada zaman kuno, juru ketik merupakan suatu pekerjaan, karena bisa mengetik dengan cepat tanpa melakukan kesalahan. Kalau belum terbiasa, mengetik jadi lambat kayak siput saking belum hafal tata l...

Ayah Ajari Aku Doa

Gambar
Cerita menarik ini, berasal dari pinggiran Timur, mungkin bumi Cendrawasih, bisa dibilang, tempat pertama kali aku bertemu ayah mengajariku cara berdoa. Sebuah nama yang cukup menggoda untuk aku sapa " Kosarek Valley ", aku tahu benar hiruk-pikuk masa kecil di sini, meski sangat jauh dari kata mewah, tapi di sini kita kaya dengan berbagai kenangan dan renungan. Kehidupan dimulai dari rumah yang beratapkan seng-aluminium, dindingnya dilapisi papan, meskipun memberi kesempatan angin melalui celah-celah kecil, kami cukup nyaman dengan selimut tebal yang dibeli ibu, menutupi seluruh bagian tubuh, sehingga kami merasa hangat kala dinginnya hawa malam di pegunungan. Sebuah jendela yang sering kami intip aktivitas orang yang lalu lalang, dengan kepala kecil diangkat ke samping rumah, di dalamnya terdapat dua kamar, ruang tamu dan ruang makan, ruang Single Sideband (SSB), serta sebuah dapur. Semuanya diapik sebaik mungkin. Tapi yang tidak kalah menarik lagi dari kehidupan ini ...

Misteri Potong Leher di Desa, Awas Ada Potler!

Gambar
Cerita ini sudah tidak asing lagi bagiku, pada awal 2005-2006, "Potler" masih terdengar di kalangan penduduk desa. Ketika aku berusia 8 tahun, kami baru pindah dari kota ke desa karena ayah pindah tempat tugas ke Negeri di atas Istana Pasir Putih. Kebanyakan orang mengatakan bahwa ada Potler sekarang di desa dan biasanya menculik anak-anak kecil, kemudian kepalanya akan dipenggal sebagai tumbal dan dimasukkan ke dalam sebuah karung untuk dijadikan sebagai pondasi jembatan. Mendengar cerita Potler, aku masih kecil menjadi sangat ketakutan, kebiasaan bermain di kota hingga larut malam, sekarang harus berhenti tepat pukul 17.00 sore, kala gelap malam mulai menyungkup dunia. Lebih menakutkan lagi, penduduk desa mengatakan Potler biasanya melakukan aksi bejat di sore hari. Meskipun sering bermain diselimuti rasa takut dengan riuhnya salakan Anjing. Tapi aku selalu berkemas untuk mendekap Ayah. Tentu bermain tidak jauh dari rumah. Jika terdengar berita penculikan atau berita keh...